Taukah anda bahwa setiap tanggal 10 oktober diperingati sebagai hari kesehatan jiwa sedunia.
Hari kesehatan jiwa sendiri dimulai pada tahun 1992 oleh World Federation for Mental Health dengan misi untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan penggagasan masyarakat seluruh dunia mengenai kesehatan jiwa.
Berbeda dengan negara lain, hari kesehatan jiwa di Indonesia baru ditetapkan setahun sesudah peringatan hari kesehatan jiwa sedunia yang pertama. Baru pada tahun 1993 dilakukan di Indonesia dengan membawa misi menghormati hak ODMK (Orang dengan Masalah Kejiwaan), mendekatkan akses kesehatan pada masyarakat, memperluas program pencegahaan masalah kesehatan jiwa, memperluas cakupan pelayanan dan meningkatkan upaya kesehatan jiwa secara optimal.
Jumlah orang yang mengalami gangguan jiwa di Indonesia sendiri dari tahun ke tahun terus meningkat, dari hasil riset dasar kesehatan nasional pada tahun 2007 saja menyebutkan sekitar satu juta orang di Indonesia mengalami gangguan jiwa berat, sedangkan 19 juta orang lain di Indonesia menderita gangguan jiwa dari ringan hingga sedang. Sementara itu, kota dengan jumlah penderita gangguan jiwa terbanyak di Indonesia adalah kota Jakarta yang mencapai 2,03% dari jumlah penduduk Indonesia. Tingkat stres hidup di perkotaan yang sangat tinggi karena persaingan yang keras dan dipicu tekanan hidup menjadi salah satu faktor yang membuat jumlah penderita gangguan jiwa di perkotaan sangat tinggi. Hal ini tentu sangat memprihatinkan dan patut menjadi perhatian kita untuk senantiasa menjaga kesehatan jiwa.
Kita mengenal istilah “dibalik raga yang sehat, terdapat jiwa yang kuat”, tentunya istilah ini bukan istilah tak mendasar karena memang jika kita memiliki jiwa yang kuat serta sehat akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan raga, hal ini didukung dengan riset-riset medis yang menyatakan hal yang sama. Jadi alangkah baiknya jika saat ini kita mulai memperhatikan kesehatan jiwa selain tentunya kesehatan raga kita. Baca juga 5 Fakta Menarik Tentang Asap.
0 komentar
Posting Komentar